Liputan6.com, Jakarta- AKBP Ridwan Rhekynellson Soplanit bersaksi dalam sidang lanjutan kematian Nofriyansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Kepada majelis hakim, Ridwan menjelaskan soal kronologi dirinya menjadi seorang pertama yang melihat kondisi Brigadir Yosua yang sudah meregang nyawa.
"Saya lihat jenazah (masih) bersimbah darah, posisi badan telungkup," kata Ridwan saat menjawab pertanyaan hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/11/2022).
Advertisement
Hakim lalu menunjukkan foto pertama jenazah Yoshua di muka sidang.
“Apa seperti ini posisinya?” sambil menunjukkan foto.
Baca Juga
“Benar Yang Mulia,” jawab Ridwan.
Ridwan mengaku, tidak tahu menahu soal adanya insiden tembakan di lokasi kejadian yang hanya bersebelahan dari tempat tinggalnya. Dia pun mengaku tidak mendengar suara tembakan apa pun, pada rentang waktu kejadian karena tengah tertidur.
"Pukul 17.30 dengar bunyi telpon dari driver saya ada 4 kali, namanya Audi. Dia menyampaikan saya dipanggil Kadiv Propam. Saya cuci muka selang 3 menit Audi telepon lagi, saya bilang sebentar. Jadi saya tidak menghubungi dan dihubungi (oleh para terdakwa) tapi oleh Audi driver saya," jelas Ridwan.
Ridwan melanjutkan, pukul 17.35 WIB dirinya tiba di rumah TKP. Dia mengaku belum tahu apa-apa pada saat tiba. Namun dia sempat melihat sejumlah terdakwa, seperti Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf dan Richard Eliezer. Hanya Ricky Rizal yang dia tidak lihat di tempat kejadian perkara.
"Semua berdiri, semua suasana diam saja saya masuk ke garasi bagian dalam. Saat saya datang Ferdy Sambo berbalik badan lalu saya disuruh ikut. Saya tidak tahu, dia bilang Kasat ikut saya. Lalu masuk lewat pintu dapur," jelas Ridwan.
Ferdy Sambo Menepak Tembok dengan Kencang
Ridwan mengungkap, saat diajak berbicara dengan Ferdy Sambo tidak menggenggam senjata dan tidak mengenakan sarung tangan. Sambil berjalan ke ruangan dalam rumah, Ferdy mengungkap sudah terjadi insiden tembak menembak antarajudannya.
"Saya tidak bertanya apa-apa menuju ke depan pintu kamarnya, peristiwa tersebut terjadi terhadap Yosua karena melecehkan istri saya," kata Ridwan menirukan ucapan Ferdy Sambo kepadanya.
Menurut Ridwan, di TKP, sambil melihat jenazah yang sudah bersimbah darah, Sambo mendadak menepuk tembok sangat kencang dan membuatnya kaget.
"Dia (Ferdy Sambo) menepak tembok agak kencang saya kaget, dia bilang peristiwa itu terjadi di Magelang," urai Ridwan menutup.
Advertisement